PBB Minta Kematian Warga Palestina Diselidiki

Do'a Untuk Palestina


International, Kabaminangnews.blogspot.co.id | News : Aksi kekerasan Israel yang mengakibatkan 3 penduduk Palestina tewas terus membuat dunia geram. Sabtu (22/7) Sekjen PBB Antonio Guterres memerintahkan kasus tersebut harus diselidiki.

Guterres menyatakan, "Kota Tua Jerusalem seharusnya menjadi tempat untuk merefleksi diri, bukannya tempat untuk melakukan aksi kekerasan". Kedua belah pihak harus mampu menahan diri. PBB memahami masalah keamanan (yang sedang dipermasalahkan Israel), tapi di sisi lain penting untuk mempertahankan status quo di area itu, ujar Wakil Juru Bicara PBB Farhan Haq mengutip pernyataan Guterres.

Berdasarkan kesepakatan status quo, pengolahan area Haram Al Sharif-kompleks di Kota Tua Jerussalem yang di dalamnya terdapat Masjid Al-Aqsa dan Dome of Rock berada di tangan umat muslim. Dalam hal ini, yang mengelola adalah pemerintah Jordania.

Kecaman serupa datang dari negara-negara Islam seperti Turki, Mesir, Qatar, Arab Saudi, serta Lebanon. Kementrian Luar Negeri Mesir menuding Israel menggunakan kekuatan yang berlebihan sehingga akhirnya harus ada nyawa yang melayang.

Setidaknya ada 3 ribu polisi dan penjaga perbatasan yang dikerahkan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin. Pasukan Yahudi itu menggunakan peluru sungguhan untuk melawan penduduk Palestina. Tiga warga Palestina yang menjadi korban adalah Mohammad Mahmoud Sharef (18), tewas dalam bentrokan di Ras Al Amud Jerusalem Timur, Mohammad Hassan Abu Ghanem (22), yang meninggal di At Tur, dan seorang lainnya Muhamad Mahmoud Khalaf (17), yang tewas di tepi Barat. Satu di antara mereka ditembak mati oleh penduduk sipil Israel. 

Palang Merah Palestina mengungkapkan, setidaknya ada 450 orang terluka saat aksi di Jerusalem dan tepi Barat. Sebanyak 215 di antaranya, disebabkan menghirup gas air mata. Palestinian Prisoner Club juga mengungkapkan bahwa 21 orang ditangkap tentara Israel di Jerusalem dan tepi Barat.

Presiden Palestina Mahmoud Abbas yang sangat geram dengan aksi penyerangan terhadap warganya menegaskan, dirinya akan membekukan seluruh kontak dengan negara Israel. "Itu berlaku sampai mereka membatalkan semua kebijakannya di Masjid Al-Aqsa, tegas Abbas di hadapan berbagai stasiun televisi Jumat malam (21/7). [KabaMinangNews] 

Posting Komentar untuk "PBB Minta Kematian Warga Palestina Diselidiki"